KELOMPOK 8
MATA KULIAH KREATIVITAS
MATA KULIAH KREATIVITAS
A.
LATAR BELAKANG
Dalam sehari-hari kulit buah pasti kita
buang dan kita hanya memakan daging buahnya saja selain itu pada saat acara
kita sering kekurangan dalam hal wadah untuk menyediakan makanan akhirnya kita
belilah wadah plastik yang hanya sekali pakai setelah itu dibuang dan bentuk
wadahnya terkadang kurang menarik. Dalam hal ini ketika kita memerlukan wadah
lebih baik kita menggunakan kulit buah sebagai wadah makanan kita selain
menarik juga menghemat tempat dan tidak mengurangi volume sampah. Setelah itu
wadah buah lebih alamiah dan terjamin kesehatannya.
B. TEORI
B.1. TEORI WALLAS
Berdasarkan Teori Wallas yang
dikemukakan pada tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought,
yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu:
1. Persiapan, yaitu mempersiapkan diri dalam memecahkan
permasalahan yang muncul.
2. Inkubasi, yaitu tahap dimana untuk sementara waktu tidak memikirkan masalah yang muncul tersebut.
3. Iluminasi, yaitu tahap timbulnya insight atau yang biasa disebut dengan inspirasi dan gagasan baru.
4. Verifikasi, yaitu tahap evaluasi dimana ide atau gagasan yangditemukan diuji kerealitasannya.
2. Inkubasi, yaitu tahap dimana untuk sementara waktu tidak memikirkan masalah yang muncul tersebut.
3. Iluminasi, yaitu tahap timbulnya insight atau yang biasa disebut dengan inspirasi dan gagasan baru.
4. Verifikasi, yaitu tahap evaluasi dimana ide atau gagasan yangditemukan diuji kerealitasannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kami
akan mengaitkan teori Wallas tersebut dengan kegiatan hasil kreativitas
kami:
1. Persiapan : Kami mulai memikirkan mau membuat kreativitas apa. Kami mencoba
mencari ide dan kami merundingkan ide kami yang akhirnya kami
setuju untuk membuat kreativitas "Buah Bergoyang"
2. Inkubasi : kami tidak memikirkan ide kreativitas kami tetapi kami simpan ide
kreativitas kami di dalam pikiran kami.
3. Iluminasi
: Disini kami memikirkan bagaimana proses pengerjaannya, dimana kami akan
mengerjakannya dan dimana kami akan berbelanja
4. Verifikasi
: Setelah itu kami akan mengevaluasi hasil dari kreativitas kami apakah hasil
kreativitas kami berhasil atau tidak.
B.2 STRATEGI 4P
1. Pribadi
: Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi
dengan lingkungannya. Awalnya kelompok melakukan diskusi terlebih dahulu
tentang apa yang akan dibuat dalam tugas kelompok. Kemudian masing-masing
anggota kelompok memberikan idenya masing-masing. Kemudian akhirnya kelompok
memutuskan untuk membuat suatu bentuk kreativitas dengan memasak. Dalam hal ini
idenya berasal dari salah satu anggota kelompok kami dan disetujui oleh anggota
kelompok lainnya.
2. Pendorong
: Bakat kreatif akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan daril
ingkungannya. Mata kuliah Kreativitas mendorong kami untuk menjadi orang yang
sekreatif mungkin dan keluar idenya membuat buah bergoyang. Selain itu kelompok
yang beranggotakan 4 orang perempuan ini memang suka memasak. Hal ini menjadi
salah satu faktor pendukung dan memotivasi kelompok untuk melanjutkan kegiatan
ini. Dan kemudian kelompok memikirkan ide-ide agar dapat menghasilkan performa
terbaiknya
3. Proses
: Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk menjadi
kreatif. Mata kuliah kreativitas memberikan kami kesempatan yang sangat besar
untuk menjadi orang yang kreatif. Pada tahap ini kelompok mulai mengaplikasikan
ide yang telah terpikirkan sebelumnya, mulai dari langkah-langkah mempersiapkan
alat dan bahan, kemudian bagaimana tahap pengerjaannya, dan bagaimana kelompok
pada akhirnya mengeluarkan ide-ide baru dari hasil pembelajaran sebelumnya
karena sebelumnya kelompok sudah pernah mencoba membuat buah bergoyang ini.
4. Produk
: Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna
ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan. Mata kuliah kreativitas sudah
mendukung dan memberi kesempatan untuk kami berkreativitas dan ide telah ada
tinggal produk diciptakan dan hasil kreativitas diciptakan. Pada tahap ini
adalah bagaimana kelompok menunjukkan performa atau hasil dari ide-ide yang
tercipta. Dan ide yang tercipta itu menghasilkan suatu produk atau hasil nyata
yang pada akhirnya kelompok memberi namanya buah bergoyang.
Sebelum memasak
membeli bahan bahannya dulu yaaa.kami membeli bahan di pasar buah setia
budi. Langsung tertuju ke Semangka tapi kami lama memutuskan semangka mana yang
kami pilih dan akhirnya kami memutuskan membeli semngka yang tidak terlalu
besar dan kulitnya dalam keadaan baik. Lalu kami mengambil pepaya, saat membeli
pepaya kami tidak lama mengambil keputusan untuk menjatuhkan pilihan. Lalu
mengambil nutrijel disini kami masih kebingungan rasa mana yang akan kami pilih
dan akhirnya kami ambil nutrijel rasa Jeruk dan Plain (tidak ada rasa).
Kemudian bahan selanjutnya kami membeli nata de coco. Setelah sampai dirumah
teman salah satu kelompok ternyata kami lupa membeli selasih dan pergi kembali
ke supermarket untuk membeli selasih. Dan setelah alat dan bahan lengkap mulai
membuat buah bergoyang.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1)
Blender
2)
Wadah seperti
baskom
3)
Sendok
4)
Panci
Bahan:
1)
Semangka
2)
Pepaya
3)
Selasih
4)
Nata de coco
5)
Air
6)
Nutrijel rasa
Jeruk dan plain ( tidak ada rasa)
7)
Lemon
8)
Gula
D. CARA MEMBUAT
1. Belah buah semangka menjadi 2
bagian, kemudian keruk isinya hingga ke kebagian putih kulit. keringkan kulit
buah semangka dengan tisu hingga tidak ada jus buah yang tersisa. sisihkan.
2. Jus buah semangka, kemudian
campurkan dengan jelly powder tanpa rasa, rebus hingga mendidih, matikan api.
aduk terus jelly semangka hingga uap panas hilang, lalu beri perasan buah lemon
dan letakkan didalam kulit semangka yang telah dibersihkan. beri hiasan dengan
biji selasih dan jelly instan warna -warni. simpan di dalam kulkas hingga jelly
mengeras dan siap disajikan.
3. Kemudian, belah buah pepaya menjadi
2 bagian, buang bijinya dan keruk sedikit buahnya untuk memberikan ruang jelly.
keringkan air buah dari permukaan pepaya dengan tisu. sisihkan.
4. Masak 2 bungkus jelly powder rasa
jeruk dengan 1400ml air dan 300gr gula hingga mendidih, matikan api. aduk jelly
hingga uap panas hilang kemudian masukkan fruit acid, aduk rata.
5. Masukkan jelly jeruk ke dalam buah
pepaya yang telah disiapkan, kemudian beri jelly instan warna warni dan
selasih. dinginkan di kulkas hingga jelly mengeras.
E. KENDALA
1. Pada awalnya kelompok tidak pernah
membuat jelly dari jus semangka. namun kelompok bwrinisiatif untuk membuatnya
karena merasa sayang dengan buah semangka yang dikeluarkan dari kulitnya, namun
rasa semangka yang hambar dan hanya manis membuat kelompok kurang puas dan
menambahkan perasan lemon yang akhirnya membuat jelly jauh dari rasa semangka
sebenarnya.
2. Sebelumnya juga kelompok berencana
membuat jelly di dalam kulit jeruk, namun karena media jeruk yang digunakan
cukup mahal dan kecil, kelompok berinisiatif untuk mengganti dengan buah
pepaya, yang selain murah juga lebih besar dan dapat dibagi dengan lebih banyak
orang.
3. Kelompok kurang mahir dalam memilih
semangka, sehingga kulit semangka yang diharapkan lebih tebal ternyata lebih
tipis, hingga tidak kokoh dan menyebabkan mudah penyok dan mempermudah jelly
lepas dari kulitnya, sehingga ketika buah dipotong, jelly terlepas langsung
dari kulit semangka.
4. Penambahan jelly warna warni juga
baru diputuskan ketika kelompok berbelanja bahan bersama, kelompok memilih
jelly instan berbentuk mie karena tertarik dengan warnanya, namun tidak
kelompok sadari ketika dipresetasikan, bentuk jelly mie didalam jelly yang
dibuat mengingatkan sebagian orang pada cacing. hal ini tidak dipikirkan
kelompok sebelumnya sehingga menambah nilai minus presentasi.
5. Sulit untuk megeringkan sari buah
yang keluar dari kerukan pepaya, sehingga jelly juga tidak dapat menempel
sempurna.
F. GAMBAR