Judul Jurnal : KOMPETENSI BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SMP NEGERI 2 MALANG
Abstract
Kompetensi berpikir kritis dan kreatif
di kalangan mahasiswa sangat penting dalam era persaingan global karena tingkat kompleksitas masalah dalam aspek yang lebih
tinggi kehidupan modern. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) Bagaimana
kompetensi kritis dan berpikir kreatif dalam
matematika, 2)Untuk menilai siswa dalam
memecahakan masalah matematika memproses berdasarkan pemikiran
kritis dan kompetensi kreatif. Penelitian ini adalah dilakukan di SMP Negeri 2 Malang, pada bulan
Maret-April 2010 dengan menggunakan metode kuesioner, pengujian dan
metode wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan: 1) kompetensi siswa untuk berpikir kritis dalam pembelajaran
matematika dari 3 indikator rilis pendapat,
kemampuan untuk menentang, keinginan kebenaran itu berarti 56% dikategorikan
cukup baik. 2) kompetensi pemikiran
kreatif siswa dalam belajar matematika dari 5 indikator kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, elaboratioan,
evaluasi ini yang berarti 54% dan 3) kompetensi
siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah dengan persentase 60% yang cukup baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan dari hasil kuesioner,
tes dan wawancara bahwa kompetensi untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
SMP Negeri 2 miskin cukup baik. Untuk
penelitian lebih lanjut disarankan untuk lebih specifik mana letak kesulitan siswa dalam berpikir kritis dan
kreatif sehingga siswa dapat bersaing di
era global dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
PENDAHULUAN
Berfikir adalah daya jiwa yang dapat
meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan, merupakan proses yang
“dialektis” yang berarti bahwa selama berpikir, pikiran dalam keadaan tanya
jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan(Abu &
Widodo,2004).Kompetensi berpikir kritis dan kreatif di kalangan
peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam era persaingan global,
karena tingkat kompleksitas permasalahan dalam segala aspek kehidupan modern
ini semakin tinggi. Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan produktif tergolong
kompetensi tingkat tinggi (high order competencies) dan dapat
dipandang sebagai kelanjutan dari kompetensi dasar (basic skills) dalam
pembelajaran matematika (Sudiarta,2009).
Pemecahan masalah adalah proses
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru
yang belum dikenal. Pada pemecahan masalah matematika akan memberikan peserta
didik kesempatan untuk melakukan investigasi masalah matematika yang mendalam,
sehingga dapat mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahannya secara kritis,
dan kreatif. Berhubungan dengan hal tersebut, dalam artikel ini di bahas
tentang kompetensi berpikir kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah
matematika di SMP Negeri 2 Malang.
Pembahasan
jurnal :
Belajar
adalah perubahan tingah laku melalui usaha baik dengan pengalaman sendiri atau
interaksi dengan lingkungan, dimana dalam dunia pendidikan terjadinya proses
interaksi antara peserta didik dan guru memiliki satu tujuan yakni hasil dari
perubahan tingkah laku dari interaksi lingkungan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam perspektif kognitif
belajar adalah pemrosesan Informasi dimana ada dua asumsi pokok yang mendukung
riset pemrosesan informasi yaitu: (a) Sistem memori adalah pengolah informasi
yang aktif dan terorganisasi, dan (b) Pengetahuan sebelumnya berperan penting
dalam belajar.
Dalam
jurnal ini juga dibahas tentang kompetensi berpikir kritis dan bagaimana cara
pemecahan masalah. Menurut Glazer (dalam Sudiarta, 2009) yang dimaksud dengan
berpikir kritis dalam matematika adalah kemampuan dan disposisi untuk
melibatkan pengetahuan sebelumnya, penalaran matematis, dan srategi kognitif
untuk menggeneralisasi,membuktikan atau mengevaluasi situasi matematis yang
kurang dikenal dalam cara yang reflektif.Kemampuan berpikir kritis meliputi: 1)
keinginan mengeluarkan pendapat; 2)kemampuan untuk menentang; 3) keinginan akan
kebenaran (Rukmini, 2008). Beaton dalam Parnes (1992) juga berpendapat bahwa
cara berpikir kritis meliputi pemikiran analitis dengan tujuan untuk
mengevaluasi apa yang telah dibaca.
Sementara
itu pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Metode pemecahan masalah
adalah suatu cara pembelajaran dengan menghadapkan peserta didik kepada suatu
masalah untuk dipecahkan atau diselesaikan.