Awalnya ketika
saya duduk dibangku SMA, saya mempunyai kebiasaan buruk bangun kesiangan. Kebetulan
saya tinggal di sebuah asrama putri dimana setiap orang disana diwajibkan
bangun pagi pukul 4.30. tepat, pukul
setengah lima pagi, bunyi bel asrama
akan berbunyi dan membangunkan anak-anak asrama putri disana. Anak-anak asrama
akan segera bangkit dari tempat tidurnya dan mempersiapkan peralatan mandi atau
peralatan sekolah karena pukul 06.00 tepat itu biasanya akan ada jam doa dan
belajar pagi. Saya yang awalnya tidak pernah memiliki kebiasaan bangun pagi akhirnya
terbiasa bangun 10 menit sebelum lonceng jam belajar pagi. Tentu saja saya akan
telat masuk ke ruang belajar. Bahkan pernah suatu ketika saya bangun jam 6
tepat dan membuat saya pontang-panting mempersiapkan diri untuk segera mandi
dan masuk ke ruang belajar. Akan tetapi beberapa minggu kemudian akhirnya
kebiasaan saya itu berubah. Hal ini disebabkan karena saya pernah terkunci
dikamar tidur oleh kepala asrama karena telat masuk ke ruang belajar. Tentu saja
saya sangat panik saat itu. Saya juga mendapat hukuman mengepel lantai karena
kejadian tersebut. Kebetulan ada 3-4 orang teman saya yang nasibnya sama
seperti saya. Kami sama-sama mendapat teguran dari kepala asrama kami. Dan mulai
kejadian itu, saya dan teman-teman saya berusaha untuk bangun lebih awal, dan
saling mengingatkan satu sama lain agar tidak lagi bangun terlalu lama.
Dari
pengalaman tersebut saya mendapat reinforcement negative dari kepala asrama saya melalui teguran dan
hukuman yang saya peroleh ketika saya telat bangun yang mengakibatkan telat
masuk ruang belajar. Menurut Skinner unsur yang terpenting
dalam belajar adalah adanya penguatan reinforcement dan hukuman punishment. Dalam teori belajar skinner perilaku yang diharapkan
dalam proses belajar dapat muncul jika diberi penguatan dan perilaku yang tidak
diharapkan dapat di hilangkan dengan hukuman. Dalam pengalaman saya diatas saya
mendapat reinforcement agar saya tidak lagi bangun kesiangan dan untuk
menghilangkan kebiasaan buruk saya tersebut, saya mendapat punishment dengan
harapan perilaku yang tidak diharapkan itu tidak terulang dan muncul kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar