Senin, 21 Februari 2011

Testimoni Film Upin&Ipin


 siapa sih yang gak tau film upin&ipin ? upin ipin adalah film animasi malaysia yang digemari anak indonesia. upin ipin adalah film animasi anak yang diliris pada 14 desember 2007 ,serial animasi ini menceritakan  mengenai dua anak kembar berusia 5 tahun. pada pertemuan ke 4 pada mata kulih “psikologi pendidikan” dosen menayangkan film ini dalam kelas dan kami menyaksikannya bersama-sama. pada saat kami menonton tayangan 'behind the scene' wah sangat luar biasa. ! film ini dibuat dengan penuh kerja keras dan membutuhkan waktu yang sangat lama kira-kira sekitar 3 tahun sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang hasilnya sangat menakjubkan dan digemari banyak orang khususnya anak-anak.

secara tidak kita sadari dalam film ini dapat kita jadikan gambaran dalam psikologi pendidikan
  Tim pembuat film ini memiliki kemampuan yang sangat fantastic dengan menciptakan banyak karakter yang unik . Semua alat yang mereka gunakan adalah teknologi yang canggih, menjadi pendukung untuk menciptakan kreasi animasi yang memikat banyak orang. Banyak pembelajaran yang disampaikan kepada kita melalui film animasi ini. Kalau kekompakkan dan kerja sama tim itu sangat dibutuhkan untuk menciptakan sesuatu hal yang luar biasa.
Kebayangkan selama hampir 3 tahun proses pembuatannya, selama itu segala usaha dan kerja sama mereka bangun untuk menciptakan film animasi yang dapat kita nikmati hanya dengan durasi 90 menit.
film animasi ini  dapat mengumpulkan orang-orang yang pandai berkreatifitas.  Mungkin lewat film ini sutradara Indonesia juga harus mampu memiliki motivasi untuk menciptakan sebuah karya yang kreatif yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Jadi kita tidak hanya menikmati hasil karya kreatifitas Negara lain. Tapi kita juga dapat menikmati hasil olahan kreatifitas dalam negri. Bukankah begitu ??
yang paling menarik adalah suara upin ipin yang sering bilang : btull.. btuul.. btull .. !
hehehe..
semoga testimoni ini dapat bermanfaat bagi kita semua. :))


.

Selasa, 15 Februari 2011

beLajar dengan Metode E-Learning

bagaimana sih belajar dengan metode E-learning itu ??

belajar dengan metode E-learning itu adalah belajar dengan menggunakan teknologi dengan jaringan komputer atau sering juga disebut dengan internet.  Teknologi mengalami perkembangan pesat di segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan.
E-learning memungkinkan tiap orang untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik mengikuti pelajaran atau perkuliahan di kelas. E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari internet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD atau DVD pun termasuk pola e-Learning.
Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD atau DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD atau DVD tersebut dan belajar dimanapun dia berada.  Ada beberapa pengertian E-learning yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: Pertama, Pembelajaran jarak jauh. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.
Jadi pembelajaran bisa dilakukan dari komputer  kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD atau DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Si pengguna dapat mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat  mengakses pelajaran di dunia.
Kedua, sebagai pembelajaran dengan menggunakan perangkat computer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
E-Learning dapat mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya  pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait, yakni pengelola e-Learning dan si pembelajar sendiri.
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan  yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum.
E-Learning dapat juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas, dan biasanya tanpa memungut biaya.
Walau sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, ternyata juga disiapkan , ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu: Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan, lalu ada Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari .
Kemudian Graphic Designer (GD) untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari , dan terakhir Ahli bidang Learning Management System (LMS) untuk Mengelola sistem di website sebagai pengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Pembelajar dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, mengambil seluruh tugas dan tes yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga dapat melihat nilai tugas dan tes serta peringkatnya berdasarkan nilai tugas ataupun test yang diperoleh. E-Learning tidak diberikan hanya oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.


Wajib punya email dan blog? Kenapa enggak..



Zaman sekarang anak kuliahan gak punya email?? gak banget lah ya.. pasti ada dong. Trus kalo soal blog?? Gak semua juga anak kuliahan blog. Seperti kami-kami ini yang bikin blog setelah ada kewajiban untuk mempunyai blog pada matakuliah Psikologi Pendidikan. Namun setelah mgetahui cara penggunaan dan manfaat blog, kami jadi merasa beruntug diwajibkan untuk membuat blog, karena memiliki blog itu adalah cara asyik buat belajar.

Tapi sayang di kota medan sendiri penggunaan email dan blog sebagai media pembelajaran sepertinya belum banyak dijamah oleh pendidik dan peserta didiknya. Karena saat dulu kami duduk di bangku sekolah, kami tidak menggunakan email dan blog sebagai salah satu media belajar. Mungkin kedepannya Dinas Pendidikan Kota Medan akan melirik email dan blog sebagai media pembelajaran yang baik untuk diterapkan.

Menurut kelompok kami memiliki email dan blog itu sangat banyak manfaatnya, salah satunya ialah memudahkan proses belajar bagi kami. Kami juga dapat menuangkan kreatifitas dan ekspresi kami didalam blog kami. Selain itu ada lagi manfaat eksternal yang bisa dirasakan, yaitu meminalisir penggunaan kertas untuk mengerjakan tugas karena semua tugas sudah diserahkan dalam bentuk softcofy. Adalagi loh manfaat punya email dan blog, yaitu kita juga jadi gampang kalo mau akses bahan perkuliahan dari berbagai sumber dan satu lagi nih, kita bisa jadi numpang tenar kalo blog kita di intip sama orang-orang lain diluar sana. hehehehe

Selain bermanfaat ternyata ada dampak negatifnya juga loh, menurut kelompok kami kalau pemilik email dan blog tidak memanfaatkan email dan blog secara baik,maka ia dapat menjadi korban kejahatan teknologi ataupun bisa terjerumus kejalan yang salah.

Sebenarnya punya blog dan email itu memudahkan proses belajar kan, semoga saja kedepannya penggunaan email dan blog ini makin banyak dipakai sebagai media belajar.
Terima Kasih

Selasa, 08 Februari 2011

Media Pembelajaran di Era Globalisasi

Word Processor merupakan alat piranti lunak yang paling dasar. Guru dapat menyiapkan, menciptakan, menyimpan dan berbagi bahan untuk pengajarannya dengan program word processing ini. Guru dapat memanfaatkan piranti lunak ini untuk mempercantik bahan ajarannya dengan misalnya menyisipkan gambar dan link yang bisa ditindak-lanjuti oleh para siswanya. Selain itu guru dapat membuat berbagai format untuk bahan yang dibuatnya, dan juga memanfaatkan alat ‘document tracking’ atau ‘versioning’ yang dengan itu dokumen bisa digunakan dan dimanfaatkan bersama, dan teknik highlighting dalam teks itu dapat dipakai untuk mengoreksi dan mencek asal mula koreksi itu sendiri. Siswa dapat menggunakannya baik di kelas maupun di luar kelas, untuk mempraktekan kemampuan menulis, mendeskripsikan tugas-tugas, menyimpan berbagai bahan pelajaran, dan menyuguhkan hasil karyanya. Siswa dengan word processing dapat melampiaskan kreativitasnya secara bebas dengan berbagai kemudahan di dalamnya.
Menggunakan Website merupakan salah satu cara yang boleh dikatakan termudah di kelas dalam kaitan dengan pemanfaatan teknologi. Web atau laman merupakan sumber yang dapat dijadikan jendela yang terbuka terhadap dunia yang lebih luas di luar kelas, dan sekaligus merupakan tempat tersimpannya bahan autentik yang amat banyak. Guru dapat berkolaborasi dengan guru lain dalam memanfaatkan apa yang tersedia di website itu. Setiap orang mempunyai laman favorit masing-masing dan juga mempunyai pengalaman unik dalam menelusuri berbagai laman yang tersedia itu. Kolaborasi dan saling tukar informasi dalam pemakaian website itu biasasnya memperpendek waktu yang diperlukan untuk mencari bahan yang akan dibawa ke ruang kelas. Pencarian informasi melalui website biasanya dilakukan dengan menggunakan apa yang disebut dengan search engines. Begitu banyak search engines yang ada di Internet itu. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah Google, dengan mengakses www.google.com.
semoga posting saya ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Rabu, 02 Februari 2011

tugas pertama


Sejarah
Sebenarnya, ilmu ini telah ada sejak zaman dahulu. Aristoteles, filsuf besar Yunani yang hidup pada 382 SM-322 SM, telah menyusun periode perkembangan anak, sifat anak menurut periodenya dan bentuk pendidikan bagaimana yang perlu diberikan, yang sesuai dengan periode-periode tersebut. Namun, pemikirannya ini dianggap pemikiran secara filsafat, belum merupakan hasil dari pemikiran ilmu psikologi pendidikan.
Ilmu ini secara ilmiah baru diteliti akhir-akhir abad ini. Misalnya, di akhir abad ke-19, Ebbinghaus di Eropa telah meneliti aspek daya ingat dalam proses pendidikan. Kemudian, pada awal abad ke-20, pemerintah Prancis menunjuk seorang psikolog, Alfred Binet, dan dibantu oleh Theodore Simon untuk mengetahui aspek psikologis yang berkaitan dengan faktor penyebab menurunnya prestasi para pelajar pada masa itu.
Mereka menyusun sejumlah tes yang kemudian dikenal dengan istilah Tes Inteligensi Binet-Simon. Di Amerika Serikat, bentuk tes ini mengalami revisi berkali-kali agar lebih sesuai dengan orang Amerika.


Definisi
Psikologi pendidikan adalah salah satu cabang ilmu psikologi atau ilmu jiwa yang menyoroti atau mempelajari aspek-aspek pendidikan.
Menurut ensiklopedia Amerika, psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran, yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara, untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Kemudian, Muhibin Syah (2002) mengartikan psikologi pendidikan sebagai sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.


Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat ilmu ini dalam dunia pendidikan adalah untuk membantu para guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan profesinya (Moh. Surya, 1972).
Dalam arti lain, untuk membantu memecahkan masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan yang meliputi guru, siswa, materi, metode, dalam masalah belajar-mengajar (Chaplin, 1972).
Sementara itu, A. Sudrajat (2008) merumuskan manfaat psikologi pendidikan agar guru dapat melakukan hal-hal berikut.
  • Merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat.
  • Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
  • Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
  • Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
  • Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
  • Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
  • Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Ruang Lingkup
Banyak ahli pendidikan yang memberikan lingkupan dari ilmu psikologi pendidikan ini. Salah satunya pendapat Good & Broopy (1997), ruang lingkup psikologi pendidikan antara lain sebagai berikut.
  • Hubungan antara psikologi dengan guru.
  • Manajemen kelas: perkembangan dan sosialisasi anak, kepemimpinan dan dinamika kelompok, modelling, reward, punishment, extinction. Hasil-hasil penelitian manajemen kelas, persiapan, dan pelaksanaan pengajaran yang baik.
  • Mengurai masalah belajar: pengertian, prinsip, perbedaan individu dalam belajar, model, dan desain belajar dan prinsip pengajaran.
  • Pertumbuhan dan perkembangan dalam pendidikan: prinsip dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan kepribadian, kreativitas, dan aplikasinya dalam pendidikan
  • Motivasi: pengertian, teori, dan aplikasinya dalam pendidikan.
  • Evaluasi dalam belajar: pengertian, macam, cara menyusun, prosedur penilaian, monitoring kemajuan siswa, validiras, dan realibilitas penggunaan statistik dalam pengolahan hasil tes.
Metode
Ada beberapa metode yang sering digunakan dalam penelitian ilmu psikologi pendidikan, di antaranya:
  • Metode observasi
  • Metode experimen dan test
  • Metode kuesioner dan interview
  • Metode ilmiah
  • Metode diferensial
  • Metode klinis
Kegiatan Psikologi Pendidikan
Dalam aplikasinya di dunia pendidikan, psikologi pendidikan dapat terlibat dalam beberapa kegiatan seperti berikut ini.
  • Seleksi penerimaan siswa baru.
  • Perencanaan pendidikan.
  • Penyusun kurikulum.
  • Penelitian kependidikan.
  • Administrasi kependidikan.
  • Pemilihan materi pelajaran.
  • Interaksi belajar-mengajar.
  • Pelayanan bimbingan dan konseling.
  • Evaluasi belajar.
Semoga dengan meluas dan berkembangnya ilmu psikologi pendidikan di Indonesia, dapat diaplikasikan dengan baik dalam dunia pendidikan sehingga dapat mewujudkan pendidikan berkualitas.

Selasa, 01 Februari 2011

welcome "this is my first blog"

hmm
cpek jugag buat blog niee
awalnya bingung lohh
tp selesai jugaa
meski blom ada apa-apa nya
hehee^^
semogaa ke depannya lebih baik lagii

amien
:D