Sabtu, 12 April 2014

Laporan Wawancara Pedagogi


Bab I

Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Berbicara tentang pendidikan kita semua pasti tau apa itu pentingnya pendidikan. Melalui pendidikan kita memperoleh pengetahun dan kemampuan yang dapat kita gunakan sebagai bekal masa depan. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai setiap negara. Karena itu didalam dunia pendidikan dibutuhkan pendidik atau pengajar yang akan mentransformasikan ilmu yang dimilikinya untuk siswa. Peranan guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan dalam mendorong dan memberi bantuan agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan guru juga berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak. 

Karena mengajar merupakan aspek yang penting dalam pendidikan, banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Lahirlah pedagogi yang secara umum diartikan sebagai ilmu atau seni didalam mengajar. Guru memiliki peran dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran. Karena guru bertugas sebagai fasilitator dalam menciptakan kondisi belajar yang efektif

Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pendidikan dipandang dari sudut pandang guru sebagai tenaga pengajar maka saya melakukan wawancara dengan seorang guru. Dimana kebetulan beliau adalah saudara sepupu saya sehingga membantu saya untuk lebih mudah berinteraksi dan menjalin komunikasi dengannya. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan hasil wawancara yang telah saya lakukan.


B.     Tujuan

Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk menggali informasi mengenai jawaban informasi dibawah ini :

1)      Pandangan guru tentang pendidikan

2)      Motivasi yang mendasarinya

3)      Bagaimana sudut pandangnya sebagai guru dalam melihat peserta didik

4)      Apa filosofi dalam mengajar

5)      Pendekatannya dalam mengajar




Bab II

HASIL WAWANCARA



Nama guru                  : D (inisial)

Tanggal wawancara    : Selasa 1 April 2014

Pengalaman mengajar : 6 Tahun

Guru                            : SMK Dr Sjahrir Medan

Bidang Studi               : Bahasa Indonesia



Berikut adalah hasil wawancara :

1. Bagaimana pandangan guru tentang pendidikan ?

Pendidikan adalah adalah salah satu hal yang diutamakan karena tanpa pendidikan seorang tidak dapat berkembang. Dengan pendidikan seseorang mampu untuk  bersosialisasi dengan baik. Secara umum sebenarnya kualitas pendidikan di Indonesia masih kurang , buktinya masih banyak masyarakat Indonesia yang memilih sekolah ke luar negri karena kualitas pendidikan disana lebih baik. Tapi kalau saya lihat sebagian sekolah perkembangan dalam dunia pendidikan nya sudah ada peningkatan ini bisa dilihat dimana guru itu gak hanya sekedar ada didepan kelas terus mengajar, tetapi juga ada metode diskusi, terus ada juga yang sekolahnya sudah dilengkapi dengan media-media tertentu yang cukup canggih misalnya penggunaan internet di sekolah. Jadi siswanya lebih mudah mengesplor dunia luar.


2. Apa yang memotivasi guru untuk mengajar?

Saat kuliah saya mengambil jurusan bahasa indonesia di Unimed, yah mau tak mau akhir-akhirnya  harus ngajar kan. Karena jurusan bahasa indonesia yang saya ambil adalah keguruan. Yah tapi selain itu juga ada motivasi dari orangtua karena orangtua saya seorang guru. Dan orang tua saya juga yang menyarankan kakak mengambil jurusan ini.


3. Bagaimana sudut pandang dalam melihat peserta didik ?

Siswa sekarang sulit diatur  , terus kalau disuruh kerja kelompok malah ribut. Ada juga yang susah diatur . Contohnya ada kejadian murid saya itu pakai rok terlalu pendek, padahal sudah dinasehati berulang-ulang. Ya akhirnya dengan terpaksa saya pernah ngeluarin dia dari kelas . Mendidik anak-anak sekarang sih harus tegas. Kalau gak mereka bisa semena-mena. Kalau saya sendiri ya gak peduli siapa dia , mau dia anak siapa juga saya gak peduli. Yang penting pendidikan moral mengenai apa yang baik itu harus di terapkan. Ya walau sebenarnya sulit  , apalagi sekarang ini menghukum dikit udah dibilang kekerasan. Atau kita bentak aja dikelas udah cengeng. Sulit memang anak sekarang.


 4. Apa filosofi dalam mengajar ?

Mengajar adalah profesi saya, hidup saya,saya juga merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak dengan baik, tidak hanya mengajar ilmu yang dimiliki tapi mengajarkan bagaimana anak bisa mengembangkan moral dan rasa tanggung jawab.


5. Pendekatan guru dalam mengajar

Karena saya bidangnya bahasa indonesia , saya sering mengajar dengan metode ceramah, selain itu biasanya juga membentuk kelompok agar siswa bisa berdiskusi. Dalam kelompok juga nanti saya biasanya kasih tugas. Contohnya saya juga sering mengajak anak untuk latihan wawancara di lapangan. Jadi gak hanya teori aja yang dipelajari tapi harus praktek juga. Jadi anak bisa mengasah kemampuannya.



Bab III

Pembahasan

            Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik dengan menggunakan media tertentu. Hubungan yang terjadi antara guru dan siswa adalah hubungan dua arah dimana guru memberikan ilmu dan siswa menerima. Namun bukan berarti siswa disini pasif. Siswa juga dapat menegluarkan idenya dan pengetahuan yang dimiliki serta bertanya mengenai apa yang belum diketahui. Berdasarakan wawancara yang telah saya lakukan guru sudah melakukan ilmu dan seni mengajar. Ilmu digunakan dalam menjelaskan teori sedangkan seni terlihat dari bagaimana guru mengajar. Guru tidak hanya mengajar dengan metode ceramah. Tapi guru juga berusaha untuk menggunakan teknik lain yaitu dengan membentuk kelompok dan siswa dapat berdiskusi mengeluarkan ide yang mereka punya.


Bab IV

Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa :

1.      Pandangan guru tentang pendidikan adalah bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan harus diutamakan agar seorang individu bisa berkembang dan bersosialisasi dengan baik

2.      Motivasi subjek dalam mengajar karena didasarkan atas saran dari orang tuanya yang juga memiliki profesi sebagai tenanga pendidik

3.      Pandangan subjek mengenai peserta didik adalah bahwa anak didik sekarang ini kurang memiliki moral yang baik sehingga perlu adanya pendidikan moral agar seorang anak bisa lebih baik dan berkembang serta memiliki tanggungjawab

4.      Metode mengajar yang digunakan adalah dengan menyampaikan materi dengan cara ceramah, selain itu juga membentuk kelompok yang membantu siswa untuk berdiskusi serta melakukan praktek kerja lapangan.




Bab V

Saran



1.      Berdasarkan hasil wawancara diatas menurut saya setiap siswa perlu mendapatkan pendidikan moral . Pendidikan moral tidak hanya bisa diajarkan di lingkungan keluarga tetapi juga lingkungan sekolah. Guru dapat membantu anak untuk mengajarkan pendidikan moral. Selain itu antara guru dan orangtua perlu adanya komunikasi. Agar guru mengkomunikasikan bagaimana perkembangan si anak, jadi orangtua pun perlu tau mengenai anak tersebut





Daftar Pustaka


Danim,S.2013. Pedagogi,Andragogi,dan Heutagogi.Bandung : Alfabeta

Sabtu, 05 April 2014

Rancangan Pembelajaran dan Laporan Hasil Pembelajaran "Pengenalan Bahasa Inggris"

Kelompok 3



I.    I . Latar Belakang


Pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar dimana pengajar mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik dengan menggunakan media tertentu. Kelompok  mencoba untuk menerapkan konsep pedagogi ini pada anak-anak jalanan di salah satu perkampungan yang terletak didaerah kampung aur. Ditempat ini terdapat sebuah lembaga sosial (Kopa) yang menyediakan fasilitas ruang perpustakaan untuk anak-anak ataupun masyarakat disekitar. Biasanya sepulang sekolah banyak anak-anak yang menyempatkan waktunya untuk datang ketempat ini untuk membaca buku pelajaran, buku cerita ataupun sekedar bermain dengan teman-temannya. 

Anak-anak yang datang ketempat ini biasanya beragam dan memiliki background yang berbeda ada dari yang belum sekolah TK,SD,SMP hingga SMA dan berasal dari sekolah-sekolah yang berbeda. Bahkan ada juga yang tidak sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak-anak kelompok merasa perlu untuk memberi materi pengenalan bahasa inggris karena banyak anak-anak yang mendapat nilai jelek untuk mata pelajaran bahasa inggris, selain itu kampung aur juga sering dikunjungi oleh tamu dari luar negeri terkait dengan kondisi kampung aur yang merupakan lingkungan perkotaan kumuh dan membutuhkan perhatian.

Dalam menerapkan konsep pedagogi melalui pengenalan bahasa inggris ini, kelompok memilih anak usia 6-8 tahun sebanyak 8 orang dikarenakan keterbatasan dari pengajar dan agar suasana pengajaran lebih terkontrol. Kelompok akan mengajar pengenalan bahasa inggris dengan beberapa metode yang pertama, pengenalan bahasa inggris dengan menonton video dimana akan dikenalkan tentang angka dan huruf. Selain itu kelompok juga akan melakukan games yang sesuai dengan pembelajaran agar suasana belajar lebih menyenangkan dan selanjutnya kelompok akan melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

Kelompok berencana akan mengajar dengan 3x pertemuan dimana kelompok akan mengajar selama 60 menit setiap pertemuannya. Pengajaran akan dilakukan dengan setting dalam ruangan karena tempat tersebut memang menyediakan tempat untuk belajar seperti papan tulis dan tempat duduk untuk belajar.
  
II.      Konsep Rancangan pembelajaran
a.    Pembagian Sekuen Pembelajaran

1.    Pertemuan I
·      Pendahuluan  (20 Menit)
-          Perkenalan                          
-          Menonton video 
           
·      Isi (Pengenalan Huruf dan Angka dalam Bahasa Inggris)   (35 Menit)
-          Mengenalkan huruf dan angka dalam Bahasa Inggris
-          Menggunakan awalan huruf dalam bahasa inggris pada kata-kata benda
-          Mengeja nama dengan menggunakan abjad dalam Bahasa Inggris

·
      Penutup  (5 Menit)
-        Menginformasikan apa saja yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

2.    Pertemuan II
·      Pendahuluan (15 Menit)
-          Memberi salam dan sapa
-          Mengulang pelajaran sebelumnya

·      Isi (Pengenalan Benda-Benda dan Percakapan Ringan dalam Bahasa Inggris) (40 Menit)
-          Bermain mencocokan nama benda dengan media kartu
-          Bermain peran dengan percakapan ringan menggunakan Bahasa Inggris

·      Penutup (5 Menit)
-  Menginformasikan untuk mengulang pelajaran di rumah karena akan di ujikan pada pertemuan terakhir

3.    Pertemuan III
·      Pendahuluan (10 Menit)
-          Memberi salam dan sapa
-          Mengulang pelajaran sebelumnya

·      Isi (Ujian dan Perpisahan)  (35 Menit)
-          Membagikan lembar ujian
-          Memberi pertanyaan random
-          Bernyanyi dan bermain game

·      Penutup (15 Menit)
-          Memberikan hadiah pada anak dengan nilai terbaik dan keaktifkan yang baik
-          Perpisahan

b.   Pembagian Tugas kelompok
Semua anggota kelompok akan menghadiri semua pertemuan dengan pembagian tugas yang bergilir, adapun tugas yang akan di jalankan ialah sebagai berikut:

Ø  MC                       :  Bertugas untuk memandu dan mengontrol jalannya acara 
Ø  Teacher                 :  Bertugas membimbing dan memberikan pengetahuan pada anak didik
Ø  Co-Teacher           :  Bertugas untuk membantu Teacher dalam mengajar dan mendidik  para siswa
Ø  Observer               :  Bertugas mengamati seluruh jalannya acara.

·      Pertemuan I
1.    MC                      : Khairunisa Pri Utami
2.    Teacher                : Mentari Manik
3.    Co Teacher          : Laura Marsaulina M
4.    Observer              : Sri Saputri

·      Pertemuan II
1.    MC                     :  Sri Saputri
2.    Teacher              :  Khairunisa Pri Utami
3.    Co Teacher        :  Mentari Manik
4.    Observer           :  Laura Marsaulina M

·      Pertemuan III
1.    MC                     : Mentari Manik
2.    Teacher              : Sri Saputri
3.    Co Teacher        : Laura Marsaulina M
4.    Observer            : Khairunisa Pri Utami

Alat bantu yang digunakan :
ü  Poster
ü  Laptop (untuk memutar video)
ü  kartu

III.   Proses Pembelajaran

Waktu
Tujuan
Metode
Kegiatan
Keterangn
Pertemuan I
(60 Menit)
Memberi tahu pentingnya mengenal bahasa inggris
Menyajikan video
Setelah perkenalan kelompok dan anak-anak menonton video dan menjelaskan isi vidio yakni pengenalan huruf, kata benda, dan mengeja kata
Menggunakan laptop sebagai media untuk menyajikan video
Pertemuan II
(60 Menit)
Menambah kosa kata dan pengetahuan anak tentang bahasa inggris
Games dan bermain peran
Pengenalan Benda-Benda dan Percakapan Ringan dalam Bahasa Inggris. kemudian anak bermain games dengan cara anak diminta untuk mencocokan nama benda dengan media kartu
Menggunakan media kartu untuk membantu bermain games
Pertemuan III
(60 Menit)
Melakukan evaluasi terhadap pertemuan sebelumnya
Ujian dan memberi pertanyaan secara random
Kelompok memberi ujian dan pertanyaan kepada anak. Pertanyaan yang diberikan dengan metode games dimana siapa yang dapat menjawab maka akan diberikan poin bintang (hadiah)
Kelompok memberi lembar ujian dan Pada pertemuan terakhir ini kelompok juga mengadakan perpisahan dengan anak-anak serta membagikan reward untuk mereka karena telah bersedia untuk belajar


Keterangan singkat:  
Pertemuan I
            Sebelumnya kelompok telah melakukan kunjungan terlebih dahulu yaitu mendatangi tempat anak-anak yang akan menerima pembelajaran pedagogi dari kelompok kami. Tempat yang akan kami datangi berada di Jalan Seibandar No 23 yaitu “kampung aur”. Nama tempat yang jelasnya adalah “KOPA”. Setelah mendatangi tempat tersebut, kami menjumpai pengurus yang bekerja dikomunitas itu untuk berbincang-bincang mengenai maksud dan tujuan kelompok kami. Lalu setelah berbincang-bincang mengenai tujuan kelompok kami, kelompok kami beserta pengurusnya mendatangi anak-anak yang akan terpilih untuk mendapatkan pembelajaran pedagogi. Pada pertemuan pertama kami memulai dengan tahap perkenalan kemudian kami memulai belajar dengan menonton vidio yang membantu kelompok untuk mengajarkan pengenalasn huruf dan angka dalam bahasa inggris. dan kemudian pertemuan diakhiri dengan mengajak anak-anak tersebut untuk menyanyikan alphabet dalam bahasa inggris

Pertemuan II
Pada pertemuan kedua kelompok mengajarkan mengenai pengenalan benda-benda dan percakapan ringan dalam bahasa inggris. kemudian anak bermain games dengan cara anak diminta untuk mencocokan nama benda dengan media kartu. Pembelajaran ini bertujuan untuk menambah kosa kata dan pengetahuan anak tentang bahasa inggris. kelompok menggunakan media kartu untuk lebih mudah mengenali jenis bendanya dan mengucapkan nya dalam bahasa inggris. selain itu games ini juga membuat anak lebih tertarik untuk belajar.

Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga, kelompok kami mengulang kembali apa yang telah diajarkan kepada anak. Kemudian kelompok juga mengevaluasi hasil belajar anak dengan mengadakan ujian singkat, serta kelompok juga memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak-anak tersebut. Setelah itu kelompok memberikan reward terhadap anak-anak yang sudah bersemangat untuk mau belajar bahasa inggris. lalu yang kedua, menjumpai pengurus dari KOPA tersebut untuk mengucapkan ucapan terima kasih atas sudah bersedia mau membantu kelompok kami dalam proses belajar mengajar terhadap anak-anak tersebut sekaligus memberikan beberapa sumbangan yang dibutuhkan di KOPA tersebut karena dari informasi yang didapat dari pengurusnya, kurangnya penyumbangan dari lembaga-lembaga atau oknum-oknum yang berwenang.

IV. Hasil Observasi
a)   Stimulus Pengajar

Pertemuan I
Kelas dimulai oleh MC dengan memperkenalkan diri dan menginformasikan tujuan kelompok datang ketempat tersebut. MC juga meminta semua anak memperkenalkan dirinya satu persatu. Selanjutnya, MC memberikan kesempatan kepada  pengajar untuk melanjutkan materi .
Teacher dan co teacher  berdiri didepan kelas untuk memulai proses belajar. Co teacher membantu teacher menyajikan video yang akan ditampilkan ke anak-anak. Teacher menjelaskan isi dari video sambil sesekali bertanya pada anak. Co Teacher meminta anak-anak untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Setelah tayangan video usai teacher bersama-sama mengulang penyebutan alphabet dalam bahasa inggris . kemudian co teacher meminta beberapa orang anak untuk maju kedepan kelas dan menjelaskan ulang materi yang telah disampaikan . Setelah materi selesai disampaikan teacher  mengembalikan kelas kepada MC. Kemudian MC bertanya apa yang telah dipelajari oleh anak dan mengajak anak-anak bernyanyi mengulang alfabet yang tadinya dipelajari dan MC menutup pertemuan dengan berdoa.

Pertemuan ke II
MC menyapa adik-adik kemudian mecoba bertanya mengenai pelajaran sebelumnya. Setelah itu kelas di arahkan kepada teacher dan co teacher. Teacher berdiri didepan kelas dan mulai mengenalkan beberapa nama benda serta melakukan percakapan ringan dalam bahasa inggris. co teacher membantu dalam menyediakan games dengan media kartu yang terdiri dari benda-benda. Dan co teacher mempertanyakan apa nama-nama benda tersebut didalam bahasa inggris. Co Teacher kembali meminta anak-anak untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dan meminta anak-anak untuk mempelajarinya dirumah. Dan teacher memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya siswa akan diberi ujian. setelah materi selesai disampaikan teacher  mengembalikan kelas kepada MC. Kemudian MC bertanya apa yang telah dipelajari setelah itu MC menutup pertemuan

Pertemuan III
Kelas kembali dibuka oleh MC, MC menanyakan apakah adik-adik telah belajar dirumah. Dan MC mencoba mengulang pelajaran sebelumnya . kelas kembali di arahkan ke teacher. Teacher menanyakan apakah anak-anak telah siap untuk ujian. Setelah itu Co teacher membagikan lembar kertas ujian dan teacher memulai ujian . setelah anak selesai mengerjakannya co teacher mengumpulkan hasil ujian dan co teacher bertugas memriksa hasil ujian. Sementara itu teacher mencoba mengevaluasi hasil ujian anak-anak tersebut. Setelah itu teacher kembali mengulang kembali pelajaran dan mengajak anak untuk menyanyi alphabet. Setelah selesai kelas kembali di berikan kepada MC kemudian MC mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terimakasih kepada anak-anak karena telah bersedia ikut dalam pembelajaran. Setelah itu teacher dan co teacher membagikan reaward kepada anak-anak .

b)   Respon audience (siswa)

Pertemuan I
Saat kelas dimulai anak-anak duduk rapi dan  saat anak-anak disuruh memperkenalkan diri anak-anak merespon dengan baik dan anak-anak siap memperkenalkan diri didepan kelas, walaupun ada beberapa anak yang kelihatan malu-malu. Setelah itu saat proses pelajaran dimulai anak-anak dengan semangat untuk melihat video yang ditampilkan oleh Co teacher anak-anak kelihatan sangat penasaran ingin melihat video. 
Tetapi saat Teacher menjelaskan maksud isi vidio ada beberapa anak sebut saja samson ia selalu kelihatan tidak fokus, tidak pernah tenang,suka mengganggu teman nya yang lain,sedikit ribut dan saat anak-anak diberi pertanyaan ada seorang anak yang bernama farhat adalah seorang anak yang kurang percaya diri dan malu-malu.

Pertemuan II
Di pertemuan kedua ini anak-anak di minta untuk mengulang kembali pembelajaran pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua ini anak-anak senang karena terlihat sekali mereka senang untuk belajar. Saat Teacher berdiri didepan kelas dan mulai mengenalkan beberapa nama benda serta melakukan percakapan ringan dalam bahasa inggris anak-anak senang walaupun ada juga anak yang belum percaya diri malu-malu untuk melakukan percakapan. Anak-anak sangat aktif dalam merespon walaupun ada juga yang masih malu-malu tapi ia tetap merespon karena di tuntun oleh guru. Saat anak-anak di beri games anak-anak senang sekali walaupun terlihat satu orang anak bernama samson sangat lasak dan rasa ingin tahu nya tinggi tapi untuk seluruhnya anak-anak senang dan ceria.

Pertemuan III
Saat di pertemuan ketiga ini kami memulai pembelajaran dan sebelumnya saat di tanyak anak-anak sudah belajar di rumah anak kurang merespon karena mungkin ada anak-anak yang takut karena mereka belum belajar tetapi ada seorang anak yang bernama meysa seorang anak yang malu-malu tetapi anak itu sangat pintar dan rajin. Saat anak-anak di bilang Teacher bahwa anak-anak pada pertemuan ini akan melaksanakan ujia, ada beberapa anak-anak yang kelihatan belum siap untuk ujian. Saat ujian di mulai sebagian anak-anak tenang walaupun kelihatan ada anak yang kelihatan tidak tenang. Saat ujian selesai anak-anak mengumpulkan ujian setalah itu teacher membahas lagi tentang ujian dan anak-anak di suruh untuk mengikuti apa yang teacher bahas. Dan saat itu tak lama kemudian tiba-tiba seorang anak bernama samson usil dengan temannya bernama farhat tiba-tiba dia mengganggu farhat dan membuat sifarhat menangis. Saat itu keadaan mulai tidak tenang tetapi setelah teacher membujuk farhat dan samson semuanya baik-baik saja dan samson dan farhat baikan dan selanjutnya pembelajaran dimulai lagi anak-anak kelihatan senang kembali dan semua nya bersama-sama mengulang pembelajaran dan terakhirnya anak-anak gembira karena teacher memberi reward kepada anak-anak.


V. Hasil Evaluasi
Konsep pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar dimana pengajar mentransformasikan bahan pembelajaran kepada peserta didik. Seni mengajar bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan metode tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun di lembaga. Seni mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung. Banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah seni. Penganut “Kegiatan pengajar sebagai seni berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi.
Setelah melakukan 3 kali pertemuan pada proses pengajaran ini kelompok merasa teori pedagogi yang kelompok gunakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan dari anak-anak yang kelompok ajarkan. Anak usia antara 6-8 tahun memang masih lebih memilih bermain ketimbang serius belajar, hal ini juga terjadi dikalangan anak-anak yang bermukim di kampung aur. Untuk itu kelompok mencoba menghadirkan sebuah metode yang bisa menarik perhatian anak-anak yaitu dengan belajar sambil menonton video dan juga melalui beberapa games untuk membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Dalam kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh kelompok, kelompok merasa pendapat mengenai mengajar melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi memang benar adanya. Kelompok memiliki intuisi untuk memberikan pengenalan bahasa inggris pada anak-anak di kampung aur setelah mengetahui apa hal yang memang mereka butuhkan. Ketika mengajar kelompok juga berusaha menyelaraskan ritme belajar setiap anak dengan harapan apa yang menjadi tujuan kelompok dapat tercapai. Hal ini juga menunjukan bahwa kelompok berusaha melakukan improvisasi yaitu menyesuaikan diri dengan kenyataan yang ada. Ketika kelompok mendapat hambatan dalam memberikan pengajaran sebisa mungkin kelompok mencari cara untuk segera mengatasinya.
Kelompok menyadari sebagai pengajar kelompok dituntut untuk memberikan yang terbaik. Seperti kebanyakan anak tentu akan menganggap gurunya adalah orang yang benar dan pintar untuk itu kelompok harus senantiasa bisa menunjukkan bahwa ekspresi meyakinkan bahwa apa yang diajarkan adalah sebuah kebaikan yang akan memberi manfaat bagi mereka sebagai siswa. Dalam mengajar kelompok juga sebisa mungkin menampilkan ekspresi yang beragam disesuaikan dengan penekanan pokok-pokok bahasan dalam materi. Hal ini dilakukan akan para siswa mengetahui mana hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus.
Dalam proses pengajaran ini kelompok berusaha untuk mengajar dengan baik dan memanfaatkan hal-hal yang dapat menunjang jalannya proses pengajaran. Salah satunya kelompok menggunakan alat bantu yakni dengan menggunakan laptop untuk menonton video, menggunakan kartu untuk bermain games mencocokan gambar dan menggunakan poster untuk membantu anak mengenali benda. Penggunaan metode menonton video cukup dapat diterima dan memunculkan antusias dari anak-anak. Anak- anak cukup mampu memahami apa yang telah diajarkan ini dapat dilihat dari hasil observasi kelompok dimana anak-anak tersebut mampu menjawab pertanyaan yang diberikan meskipun terkadang anak-anak tersebut belum mampu untuk mengucapkan bahasa inggris tersebut dengan baik. Misalnya dalam pengucapan kata “book” anak-anak tersebut masih cenderung mengucapkan dengan kata “bok” atau “Table” dibaca “tabel” disini peran guru sangat diperlukan untuk membimbing anak-anak agar anak-anak tersebut mampu untuk belajar lebih baik lagi.

Testimoni
Secara keseluruhan kelompok cukup antusias melakukan proses pengajaran ini. Memang masih banyak terdapat kekurangan dalam cara mengajar kelompok, namun kelompok menyadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses pembelajaran. Banyak hambatan yang kelompok temui ketika melakukan proses pengajaran ini namun kelompok tetap optimis sedikit atau banyak apa yang telah kelompok ajarkan akan memberi manfaat bagi anak-anak disana.