Selasa, 01 Maret 2011

Aku
 


aku hanya seorang yang rapuh 
disini aku berdiri.
menjalani hidup yang tak ku mengerti
memandang kemilau hidup kota
menikmati kesendirianku
jauh dari orang-orang yg kusayang
dari mamah, papah, dan keluarga ku
tetap berjuang dan mencoba tuk tetap tersenyum
walau rasanya memilukan.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas semua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyayat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!

 Miss Mom & Daddy
my family, my happiness
miss them a lot there
Kebahagiaan, satu kata yang hampir seluruh manusia di muka bumi ini mencarinya. Tapi, kebahagiaan apa yang sebenarnya paling bermakna di muka bumi ini? Itulah salah satu pertanyaan yang mungkin ada dalam benak tiap individu yang tengah mencari sebuah kebahagiaan. Apakah harta? Mungkin sebagian individu akan mengatakan “ya”, tapi harta tidak selamanya membuat kita bahagia di dunia, harta tidak dapat membayar sebuah kebahagiaan yang sederhana. Kebahagiaan di dunia pun hanya bersifat sementara, tidak ada yang abadi di dunia ini. Di hidup yang singkat ini pun pasti akan sulit untuk menemukan apa yang kita cari selama kita bernafas di dunia.

Apa yang terlupakan? Dan apa yang terlewatkan?

Bagi seorang individu seperti diri saya, keluarga adalah jawabannya. Harta tidak dapat menjawab semua keinginan dalam kehidupan kita. Contohnya saja adalah cinta, mungkin ada cinta yang dapat di beli dengan harta. Tapi apakah cinta tersebut tulus? Apakah cinta itu akan tetap menetap walaupun semua harta telah di berikan?
Keluarga itu berfungsi sebagai penopang hidup bila kita letih akan kehidupan. Keluarga itu berfungsi sebagai penyemangat bila kita sedang berusaha menjalani kerasnya kehidupan. Keluarga itu adalah sebuah anugrah yang di berikan oleh Tuhan untuk kita nikmati atau sebagai cobaan hidup.

Tidak sedikit individu yang mengalami cobaan yang berat yang berasal dari keluarganya sendiri. Keharmonisan keluarga jadi kunci akan kebahagiaan keluarga. Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya di dalam keluarga, kita sendiri yang harus membuat kebahagiaan itu sendiri. Dengan kasih sayang, perhatian, dan sedikit sentuhan cinta, maka kebahagiaan dapat di raih.

Selain sebagai kebahagiaan, keluarga juga mempunyai peranan untuk mendidik anggota – anggotanya baik dalam bidang pelajaran maupun agama. Karena pendidikan di dalam keluarga berperan penting dalam kehidupan tiap – tiap anggota keluarganya.
Keluarga mempunyai perannya masing – masing, seorang ayah berperan sebagai kepala keluarga yang harus memimpin seluruh anggota keluarganya kedalam keluarga yang bahagia, sedangkan seorang ibu harus membantu dan menjalankan tugasnya di dalam rumah tangga dalam mengatur jalannya fungsi kekeluargaan, dan anak sebagai anggota yang akan meneruskan generasi dari ayah dan ibunya.
Setiap anggota keluarga harus saling bantu membantu agar kerukunan dapat diciptakan di lingkungan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar