Sabtu, 08 Desember 2012

Laporan & Analisis Observasi SMK Tritech Informatika Medan


Data observasi yang didapatkan di SMK Tritech adalah :
1.    Nama dan NIM observer           : Mentari Manik (10098)
2.    Kelas yang di observasi            : III-7 SMK Tritech
3.    Mata pelajaran                           : Bahasa Indonesia
4.    Nama Guru                                 : Triandini Ayuningtiyas
5.    Waktu/durasi observasi           : 30 menit/ 11.45-12.15
6.    Jumlah siswa dikelas                : 26 orang
7.  Media pembelajaran guru  : Pada mata pelajaran ini guru hanya menggunakan      buku    bacaan sebagai media pembelajaran siswa, namun pada kelas terdapat media lain seperti TV yang digunakan untuk menampilkan power point yang telah tersedia, laptop, dan whiteboard yang dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain.
8.    Media pembelajaran siswa      : Buku cetak dan alat tulis (pada saat mengerjakan latihan) laptop, dan buku tulis (untuk catatan).
9.    Alat observasi                            : Pulpen, kertas, dan buku panduan.
10. Situasi fisik kelas               : Kelas tidak begitu besar kira-kira 4x6 meter. Terdaapat fasilitas didalam ruang kelas seperti AC, Whiteboard, spidol, penghapus, televisi (LCD) ,dan kipas angin . Di depan kelas terdapat dua meja guru dimana meja yang utama berada didepan ujung kelas atau tepatnya berada didepan dan menghadap ke siswa dan meja yang kedua berada disamping kanan meja pertama dan menghadap ke samping siswa. Diruang kelas tersebut juga terdapat rak besi sebagai tempat meletakkan barang-barang siswa . Kursi untuk siswa berjumlah 26 dan susunan kursi tidak tertata dengan baik (berantakan). Ruang kelas dilengkapi juga dengan jam dinding di sisi sebelah kanan serta pencahayaan dalam ruangan yang cukup baik


Analisis hasil observasi dengan teori Kondisi Belajar Gagne

Tabel panduan yang digunakan ialah tabel 5.2 (Tinjauan atas Lima Variasi Belajar)

Dalam tabel terdapat 5 kategori belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, serta sikap.
Dalam kelas yang saya observasi yakni pada kelas III-7 SMK Tritech ,kelas tersebut sedang belajar mata pelajaran bahasa Indonesia, topik yang dibahas pada saat itu adalah gaya bahasa,majas, serta mencari makna kata. Ketika Informasi yang pertama mereka dapatkan adalah informasi dari guru tentang topik pelajaran yang dibahas. Disinilah informasi verbal yang didapatkan oleh peserta belajar. Kemudian mereka mulai menggunakan kemampuan intelektualnya dimana siswa kemungkinan dapat merespon informasi yang mereka dapatkan dan setelah itu mereka juga mulai menggunakan strategi kognitif dengan mengelola ingatan mereka sehingga siswa tersebut bisa mengetahui setiap perbedaan dalam gaya bahasa, majas, serta makna kata yang digunakan dalam kalimat atau pun pernyataan yang berbeda.  kemudian sampai kedalam ketrampilan motorik dimana siswa mendemonstrasikan tindakan mereka misalnya ketika guru memberi pertanyaan siswa yang dapat menjawab dengan cepat mulai mengangkat tangannya kemudian yang terakhir menunjukkan sikap ataupun tindakan mereka itu baik yang positif maupun negatif namun pada hal ini siswa menunjukkan sikap positifnya yakni dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang bersangkutan.

Tabel analisis hasil yang digunakan ialah Tabel 5.7 (kaitan antara tahapan belajar dengan peristiwa pembelajaran)

Dalam hal ini pada dasarnya adalah  tahapan belajar  dimana guru mulai melakukan persiapan belajar tahapnya  yang pertama itu guru menarik perhatian siswa dengan mulai memberikan informasi sehingga siswa memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru. Kemudian melakukan ekspektasi dengan memberitahukan tujuan belajar pada siswa disini siswa mulai mengetahui apa apa saja yang akan dipelajari. Selanjutnya retrieval dimana merangsang ingatan siswa terhadap pelajaran sebelumnya, jadi disini guru memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang berhubungan yang telah dipelajari sebelumnya. Selanjutnya ada akuisisi kinerja dimana ada persepsi selektif dengan memberikan stimulus dengan ciri yang berbeda ,disini guru member beberapa kata yang sama namun memiliki makna yang berbeda, jadi siswa diminta untuk mebedakan makna kata tersebut walaupun dengan kata kata yang sama. Penyandian semantik berupa bimbingan belajar, disini guru mulai membimbing kembali siswa terhadap materi yang diajarkan. Retrieval dan respon yang dapat memunculkan kinerja dan penguatan sehingga siswa semakin paham dan mengerti materi belajar tersebut. dan yang terakhir adalah transfer belajar dimana pemberian petunjuk retrieval dengan menilai perbuatan/ kinerja siswa yakni ketika siswa menjawab pertanyaan apakah jawabannya tersebut benar atau salah serta megeneralisasikan dengan contoh yang baru disini guru mulai memberikan contoh-contoh kata yang baru dan berbeda dari sebelumnya dan melihat kinerja siswa. Apakah secara keseluruhan mereka sudah mulai mengerti akan pelajaran yang diberikan meskipun dihadapkan pada hal-hal yang baru ataupun berbeda. hal hal yang baru ataupun berbeda disini adalah dalam hal kalimat-kalimat yang baru ataupun makna kata yang berbeda (soal-soal pembahasan)

Komentar :
Ketika akan melakukan observasi di SMK Tritech Informatika Medan memang sangat menarik perhatian saya karena sekolah ini terbilang modern yang difasilitasi dengan alat-alat yang canggih saat pembelajaran di kelas. Namun ,yang saya sayangkan suasana disekolah tersebut kurang kondusif memang ada sebagian kelas yang kondusif namun kelas tersebut menurut saya akan sangat terganggu dengan keributan yang ditimbulkan oleh kelas-kelas disebelahnya.

Testimoni
Cukup mengesankan ketika melakukan observasi di sekolah ini. Berbeda dengan sekolah-sekolah lain yang tidak menggunakan media IT sebagai pembelajaran didalam kelas melainkan masih manual dengan whiteboard dan sejenisnya. Namun karena ini mungkin masih baru sehingga pembangunannya pun belum selesai sehingga pada kelas bagian atas dilantai dua itu masih kurang rapi. Namun saya mendapatkan pengalaman baru disini, siswa nya juga belajar dengan Fun , karena sistem belajarnya tidak monoton dan tidak membosankan.  Yah, tapi hanya saja guru harus mampu untuk mengontrol suasana di dalam ruangan yang ekstra ramai dengan suara-suara yang cukup bising. Sebaiknya guru memperhatikan bagaimana agar ruangan itu kondusif dan sebaliknya yang berada di luar ruangan juga tidak mengganggu orang-orang yang sedang belajar dalam ruangan

Daftar Pustaka:
Gredler, M. E. (2011).Learning and Instruction. Teori dan Aplikasi: edisi keenam. Jakarta:Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar